Pertama kali mendengar Crop Circle aku memang cuek-cuek saja, tapi saat membaca informasi di kompas.com edisi minggu 23 januari 2011, hmm........kaget juga, fenomena alam yang luar biasa indahnya, bagaimana tidak indah kalau penampakan crop circle di Berbah, Sleman Yogyakarta luar biasa indahnya apakah itu benar-benar makhluk luar angkasa atau apa?.....fenomena apakah itu? karena kabarnya semakin banyak saja fenomena seperti itu bermunculan di belahan dunia....
Crop Circle merupakan fenomena alam penuh  misteri yang sekarang  paling sering di jumpai.Sudah hampir 350 tahun  semenjak kemunculannya  pertamakali di Inggris pada tahun 1647, sampai  sekarang belum ada  jawaban yang pasti bagaimana cara mereka terbentuk.
Crop circle adalah suatu bentuk lingkaran  dan bentuk bentuk lain  seperti geometri (dan kebayakan berukuran  besar/luas ), bahkan ada juga  yang yang biasa ditemui membentuk citra  mahkluk hidup seperti  kalajengking,bunga matahari,Lebah,dll.diladang  pertanian khususunya  gandum. Di Inggris, Canada, Amerika, Australia dan  Jepang, banyak  ditemukan fenomena crop circle. Fenomena ini biasanya  muncul di musim  panas saat ladang pertanian ditumbuhi dengan tanaman..  Bentuk geometri  itu kadang berupa lingkaran-lingkaran atau bisa juga  berbentuk  rangkaian gambar yang unik, yang menunjukkan bahwa pembuatnya  adalam  makhluk yang cerdas. Tapi, crop circle ini bukan dibuat oleh  manusia  berdasarkan berbagai bukti yang telah diselidiki oleh para  ilmuwan.  Lantas mahkluk apa seperti yang kurang kerjaan membuat semua  ini???Crop  circle banyak dijumpai di Inggris selatan.
Fenomena itu sudah dicatat sejak lama, bukan dari abad lalu saja. Pada 1686, Prof Robert Polt, LDD menulis dalam penerbitan A Natural History of  Staffordshire.Robert  Poll adalah "penjaga" pertama Museum Ashomolean  dan profesor kimia di  Oxford. Ia menggambarkan, bentuknya bukan hanya  lingkaran, melainkan  area yang rata "terdiri tiga bagian dari lingkaran,  lainnya adalah  setengah lingkaran, beberapa lagi kuadran." Bentuk-bentuk itu  ditemukan di lahan yang subur dan di padang terbuka.  Bukan hanya satu,  kadang-kadang bahkan dua dan tiga lingkaran.
Lantas, pada Juli 1880 terbit sebuah jurnal ilmiah prestisius, Nature, yang memuat surat dari seorang spectroscopist bernama J Rand Capron. Ia menggambarkan temuannya soal formasi unik di Inggris bagian selatan. "Membentuk  spot bundar dengan beberapa tangkai yang berdiri sebagai pusatnya,  beberapa tangkai ambruk dengan bagian kepala tertata apik membentuk  lingkaran di sekitar pusat, dan di luarnya adalah lingkaran tangkai yang  utuh." Capron menduga bentuk itu akibat "angin topan". Ia juga menyeratakan sketsa lingkaran itu, tetapi tidak dimuat oleh Nature.
 Setelah  itu, lebih banyak lagi catatan tentang munculnya bentuk-bentuk  misterius tersebut dengan pola yang berbeda-beda dan bahkan sangat  menakjubkan.
Di Inggris, ia sering kali muncul di dekat  situs-situs kuno, seperti Stonehenge yang terkenal karena bebatuan  raksasa tersusun teratur dan mengesankan betapa manusia kuno sudah  mempunyai teknologi canggih untuk membangunnya.
Namun, crop circles juga  muncul di Amerika Serikat yang tergolong tidak mempunyai jejak  peradaban kuno, kecuali wilayah yang semula didiami oleh bangsa Indian  kuno. Kini, di Amerika pula ada kelompok studi yang mempelajari  fenomena ini secara ilmiah, namanya Burke, Levengood, Talbott (BLT)  Research Team. Mereka mendokumentasikan banyak sekali fenomena crop circles, mewawancarai para saksi mata, dan menganalisisnya dari berbagai segi. Namun, mereka pun belum mempunyai jawaban memuaskan.  
Crop circles masih misteri hingga kini.













































